selamat datang

kunjungan anda sangat berarti bagi saya apalagi jika berkomentar dan memberi masukan..pun disini tempat wahana komunikasi dan sarana bertukar pikiran..
terima kasih atas kunjungannya

Tentang Saya

Foto saya
makassar, sul-sel, Indonesia
teman adalah orng yg dpt membuat kita menangis terharu bukan yg bisa membuat kita tertawa terbahak-bahak

01 November 2008

doa


Selalu Tetap Berdoa
Ada suatu cerita
Suatu ketika, ada seorang anak yang
sedang mengikuti sebuah lomba mobil
balap mainan. Suasana sungguh meriah
siang itu, sebab ini adalah babak
final. Hanya tersisa 4 orang sekarang
dan mereka memamerkan setiap
mobil mainan yang dimiliki. Semuanya
buatan sendiri, sebab memang
begitulah
peraturannya.
Ada seorang anak bernama Mark. Mobilnya
tak istimewa, namun ia termasuk
dalam 4 anak yang masuk final. Dibanding
semua lawannya, mobil Mark-lah
yang paling tak sempurna. Beberapa
anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk
berpacu melawan mobil lainnya. Yah,
memang, mobil itu tak begitu
menarik.
Dengan kayu yang sederhana dan sedikit
lampu kedip di atasnya, tentu tak
sebanding dengan hiasan mewah yang
dimiliki mobil mainan lainnya. Namun,
Mark bangga dengan itu semua, sebab,
mobil itu buatan tangannya sendiri.
Tibalah saat yang dinantikan. Final
kejuaraan mobil balap mainan.
Setiap anak mulai bersiap di garis
start, untuk mendorong mobil mereka
kencang-kencang. Di setiap jalur
lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4
pembalap" kecilnya. Lintasan itu
berbentuk lingkaran dengan 4 jalur
terpisah di antaranya. Namun, sesaat
kemudian, Mark meminta waktu sebentar
sebelum lomba dimulai. Ia tampak
berkomat-kamit seperti sedang berdoa.
Matanya terpejam, dengan tangan bertangkup
memanjatkan doa. Lalu,
semenit kemudian, ia berkata, "Ya,
aku siap!" Dor!!! Tanda telah dimulai.
Dengan satu hentakan kuat, mereka
mulai mendorong mobilnya kuat-kuat.
Semua mobil tu pun meluncur dengan
cepat. Setiap orang bersorak-sorai,
bersemangat, menjagokan mobilnya
masing-masing.
"Ayo..ayo... cepat..cepat, maju..maju",
begitu teriak mereka.
Ahha... sang pemenang harus ditentukan,
tali lintasan finish pun telah
terlambai. Dan...
Mark-lah pemenangnya. Ya, semuanya
senang, begitu juga Mark. Ia berucap,
dan berkomat-kamit lagi dalam hati.
"Terima kasih."
Saat pembagian piala tiba. Mark maju
ke depan dengan bangga. Sebelum
piala itu diserahkan, ketua panitia
bertanya.
"Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa
kepada Tuhan agar kamu menang,
bukan?"
Mark terdiam. "Bukan, Pak, bukan
itu yang aku panjatkan," kata Mark.
Ia lalu melanjutkan, "Sepertinya,
tak adil untuk meminta pada Tuhan
untuk menolongku mengalahkan orang
lain, aku, hanya bermohon pada Tuhan,
supaya aku tak menangis, jika aku
kalah."
Semua hadirin terdiam mendengar itu.
Setelah beberapa saat, terdengarlah
gemuruh tepuk-tangan yang memenuhi
ruangan.
Teman, anak-anak, tampaknya lebih
punya kebijaksanaan dibanding kita
semua. Mark, tidaklah bermohon pada
Tuhan untuk menang dalam setiap ujian.
Mark, tak memohon Tuhan untuk meluluskan
dan mengatur setiap hasil yang
ingin diraihnya. Anak itu juga tak
meminta Tuhan mengabulkan semua
harapannya. Ia tak berdoa untuk
menang, dan menyakiti yang lainnya.
Namun, Mark, bermohon pada Tuhan,
agar diberikan kekuatan saat
menghadapi itu semua. Ia berdoa,
agar diberikan kemuliaan, dan mau menyadari
kekurangan dengan rasa bangga. Mungkin,
telah banyak waktu yang kita lakukan untuk
berdoa pada Tuhan untuk mengabulkan
setiap permintaan kita. Terlalu
sering juga kita meminta Tuhan untuk
menjadikan kita nomor satu, menjadi yang
terbaik, menjadi pemenang dalam
setiap ujian. Terlalu sering kita berdoa
pada Tuhan, untuk menghalau setiap
halangan dan cobaan yang ada didepan
mata.
Padahal, bukankah yang kita butuh
adalah bimbingan-Nya, tuntunan-Nya,
dan panduan-Nya? Kita, sering terlalu
lemah untuk percaya bahwa kita kuat.
Kita sering lupa, dan kita sering
merasa cengeng dengan kehidupan ini.
Tak adakah semangat perjuangan yang
mau kita lalui? Saya yakin, Tuhan
memberikan kita ujian yang berat,
bukan untuk membuat kita lemah, cengeng dan mudah
menyerah.
Jadi, teman, berdoalah agar kita
selalu tegar dalam setiap ujian.
Berdoalah agar kita selalu dalam
lindungan-Nya saat menghadapi itu ujian
tersebut.
Amin....


Begitulah doa sang juara sejati..
Makasih ya Neli atas kiriman emailnya...

2 komentar:

Anonim mengatakan...

SaLam

Anonim mengatakan...

Oke Deb, terus ngeblog ... mantab juga neh isinya ... saya buat link ya ...